Pelatihan Perdana Tutor Sekolah Karbon, Membangun Generasi Peduli Lingkungan
- tamaraanisa4
- 17 Sep
- 2 menit membaca
Diperbarui: 19 Sep
Taman baca, atau yang akrab disebut masyarakat sebagai Sekolah Karbon, baru saja menyelenggarakan pelatihan perdana untuk para tutor pada bulan Agustus lalu. Seiring waktu, kebutuhan untuk memperkuat kapasitas tutor semakin jelas terlihat, terutama dalam memahami tahapan tumbuh kembang anak serta menyampaikan materi dengan cara yang sesuai usia.

Mengingat pentingnya peran pendidikan informal dalam membentuk generasi yang peduli pada lingkungan, Wildlife Works Indonesia (WWI) merancang pelatihan ini sebagai bentuk investasi jangka panjang. Para tutor dibekali pengetahuan dasar tentang psikologi perkembangan anak, strategi pembelajaran yang sesuai usia, hingga teknik fasilitasi ramah anak. Dengan begitu, Sekolah Karbon diharapkan semakin berdaya sebagai ruang belajar yang inklusif, partisipatif, dan menyenangkan.
Pengalaman para tutor menunjukkan betapa menantangnya tugas ini sekaligus betapa besar dampaknya bagi anak-anak. Nadila, tutor untuk kelas 1–3 SD, mengungkapkan masih banyak anak yang belum lancar membaca maupun berhitung. "Bahkan mengeja pun susah… SD kelas 2, kelas 3, kadang kelas 4 masih belum lancar membaca,” ujarnya. Namun, perubahan nyata juga dirasakan oleh Lisna, tutor TK, yang melihat anak-anak semakin berani mengekspresikan diri. “Anak-anak yang dulunya malu untuk maju, sekarang dengan Sekolah Karbon setiap pulang tidak langsung pulang, tapi senang menggambar atau menulis dulu,” katanya. Bagi Purnika, pengalaman mengajar justru menjadi kesempatan untuk menanamkan nilai lingkungan sejak dini. “Kalau materinya tentang kebersihan lingkungan, kami bawa anak-anak membersihkan sekolah seperti menyapu, mengumpulkan sampah, segala macam,” jelasnya.

Melalui pelatihan ini, para tutor diharapkan semakin memahami kebutuhan belajar anak sesuai usia dan mampu menyusun materi dengan cara yang lebih efektif. Diskusi dan berbagi pengalaman juga memberi ruang bagi para tutor untuk merancang strategi mengajar yang inklusif, menyenangkan, sekaligus memperkuat kerja sama lintas desa.
Pelatihan perdana telah dilaksanakan pada 25 – 26 Agustus 2025 dan akan berlanjut setiap bulan hingga Desember. Sebanyak 18 tutor dari Desa Batilap dan Batampang ikut serta, menandai langkah awal penting dalam memperkuat pondasi Sekolah Karbon sebagai pusat pembelajaran desa.

